candi sepilar

Jalan-Jalan ke Pasuruan, Mau Nuansa Kerajaan Jawa atau Kolonial Belanda? pt.2

Kamu suka mendaki gunung? mungkin situs ini tidak asing bagi kamu ; Candi Sepilar.  Candi sepilar ini dikawal oleh sembilan arca yang menggambarkan raksasa yang sedang mengawal Pandawa. Arca ini terdapat di bawah candi Sepilar tersebut. Situs ini merupakan tempat muksanya Pandawa. Candi ini terletak di pendakian gunung Arjuno. Pendaki bisa menuju situs ini dari Dusun Tambakwatu, Desa Tambaksari Kecamatan Purwodadi. Konon, selain unik situs ini juga menyimpan cerita mistis dikalangan para pendaki. Di Sepilar inilah juga terdapat Pasar Setan atau Pasar Dieng seperti halnya di Gunung Lawu atau Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Bila dari Sepilar, menuju arah kanan menyusuri satu bukit, sampailah di Candi Wesi.

Wilayah Tambakwatu memang menyimpan banyak peninggalan yang berfungsi sebagai tempat suci pada zaman dahulu. Eiits, tapi tetap menjaga kebersihan situs ya.

  • tiket masuk : –
  • Alamat : Hutan, Tambak Sari, Kec. Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur 67162
  • Jam operasional : –

Selanjutnya adalah candi yang berada di pemukiman penduduk. Terletak di Kecamatan Gempol, candi ini diberi nama sesuai dengan nama wilayah candi tersebut ditemukan yakni Keboireng. Candi ini baru saja diekskavasi pada bulan Maret 2020.

Belum ada informasi yang lengkap mengenai candi ini namun pihak mengatkan bahwa candi Keboireng merupakan candi pendharmaan yang diyakini peninggalan Majapahit. Kompleks Candi Keboireng sendiri terdiri dari sebuah bangunan yang paling luas disebut bangunan induk yang dikelilingi beberapa bangunan pelengkap.

Candi yang ditemukan pada 1983 ini pernah mengalami keruntuhan. Sebagian besar runtuhan batu bangunan masih berada di lokasi, sejumlah temuan lain disimpan di Museum Trowulan.

  • tiket : –
  • Alamat : Keboireng, Ngerong, Kec. Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155
  • jam operasional : –

Kawan, tahu ga hari jadi Pasuruan diambil dari mana?

yaps! dari penanggalan yang ada di sebuah prasasti. Prasasti apa? Prasasti yang akan kita bahas ini.

Masih tetap di Gempol, namun kali ini bukan candi tapi sebuah Prasasti. Prasasti Cunggrang ini dibuat oleh Mpu Sendok, sang Pendiri Wangsa Isyana Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada tanggal 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi. Prasasti ini dibangun sebagai ucapan terima kasih kepada penduduk Dusun Cunggrang (sekarang disebut dengan Dusun Sukci) yang telah bergotong royong merawat pertapaan, prasada, dan pancuran air di Gunung Penanggungan yang saat itu disebut dengan Pawitra.

Ini membuktikan bahwa budaya gotong royong sudah ada sejak dulu di Pasuruan. Isi dari Prasasti Cunggrang yang terdiri dari tulisan Jawa kuno yang diukirkan tidak dapat terbaca dengan jelas dikarenakan banyak bagian yang rumpil. Namun, inti dari prasasti tersebut menjelaskan bahwa daerah yang bernama Cunggrang, dijadikan daerah sima, yaitu daerah yang dibebaskan dari pajak oleh Kerajaan.

Dari prasasti ini, Kabupaten Pasuruan sudah ada sejak dahulu dengan nama Pasuruhan. Maka kaitan antara Prasasti Cunggrang dengan Kabupaten Pasuruan sangat lekat. Hingga akhirnya penanggalan di prasasti ini dijadikan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan (Theresa Sunjaya)

source : https://pasuruankabmuseumjatim.wordpress.com/2014/08/25/sejarah-prasasti-cunggrang-dan-hubungannya-dengan-pasuruan/

prasasti Cunggrang, Gempol
  • Jam oprasional : –
  • alamat : Sukci, Bulusari, Kec. Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155
  • tiket : –

Ada banyak sekali peninggalan kerajaan yang dapat kita temukan di kabupaten Pasuruan, khususnya di wilayah Gempol dan Puwosari. info situs lebih lanjut dapat diakses di website : https://pasuruankabmuseumjatim.wordpress.com/

Selanjutnya kita akan berpindah ke peninggalan Belanda dan Tionghoa. Stay Tune yaaa!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *