WARISAN PASURUAN: Masjid Besar Al-Karomah Nguling Sebagai Ikon Terbentuknya Desa Nguling

Sejarah terbentuknya Pasuruan tidak lepas dari pengaruh kerajaan dan kolonialisme Belanda. Sejak periode klasik Indonesia, kawasan Pasuruan merupakan kawasan pertanian dan perdagangan. Pasuruan pernah menjadi salah satu penghasil utama komoditas perdagangan hasil pertanian pada masa penguasaan oleh VOC.
Kabupaten Pasuruan merupakan wilayah yang memiliki daerah datar maupun pegunungan yang terdiri dari 24 kecamatan, 24 kelurahan, dan 341 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Kabupaten Pasuruan juga memiliki keaneragaman penduduk yang sebagian besar adalah suku Jawa, suku Madura, selain itu bisa juga ditemukan suku-suku lain seperti masyarakat keturunan Tionghoa, Arab dan India. Keaneragaman suku yang ada di Kabupaten Pasuruan juga berpengaruh dengan keaneragaman budaya yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan itu ada tiga wujudnya, yaitu:
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan di foto.
Hasil karya manusia yang berbentuk fisik dan merupakan hasil seni arsitektur adalah bangunan seperti masjid, candi atau tempat ibadah dan sebagainya. Membicarakan mengenai seni arsitektur, di dalam Islam kita juga mengenal istilah arsitektur Islam. Arsitektur Islam sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Islam itu adalah hasil usaha manusia yang berwujud konkrit dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.
Perkembangan arsitektur Islam itu sangat erat hubungannya dengan perkembangan arsitektur masjid, karena masjid merupakan titik tumpuan dari ungkapan kebudayaan Islam sebagai akibat dari ajaran Islam. Pada bentuk awalnya, masjid bukanlah bangunan megah perkasa seperti masjid-masjid yang tampil di masa kejayaannya, yang penuh dengan keindahan dengan ciri-ciri keagungan arsitektural pada penampilan fisiknya.
Masjid Besar Al-Karamah yang terletak di desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan adalah salah satu bangunan seni arsitektur Islam pertama yang berdiri pada tahun 1818. Tahun berdirinya masjid tersebut bertepatan dengan terbentuknya Desa Nguling yang pada saat sebelumnya bernama Desa Tangkis. Desa Nguling sendiri merupakan Desa yang berada di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Peresmian masjid tersebut di datangi oleh Bapak Bupati ke-11 Pasuruan, yakni Raden Aryo Notodiningrat III.
Masjid Besar Al-Karamah Nguling adalah masjid yang arsitekturnya mengakulturasi gaya arsitektur dari masjid Nabawi di Madinah. Masjid yang dibangun sejak tahun 1818 tersebut beberapa kali telah mengalami tahap pemugaran. Proses pemugaran Masjid berangsur selama empat kali. Dimulai pada tahun 1908, yang mulanya Masjid Al-Karamah menjadi masjid jamik dengan corak arsitektur klasik yang dimilikinya, sampai dengan tahun 2014 yang kemudian Masjid Al-Karamah berubah menjadi Masjid Besar dengan corak arsitektur kontemporer dengan mengadopsi gaya arsitektur masjid Nabawi.

Masjid Besar Al-Karamah Nguling mulanya hanya sebagai tempat ibadah dan pengembangan dakwah Islam. Namun, seiring dengan perkembangannya Masjid Besar Al-Karamah Nguling bukan hanya sebagai tempat ibadah dan berdakwah. Pada tahun 2017 telah dibangun gedung Islamic Center yang berada tepat di sebelah selatan halaman masjid untuk meningkatkan kemaslakhatan masjid dan sebagai pusat pengembangan kajian Islam untuk umat Islam, khusunya warga Desa Nguling.
Referensi:
Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rochiym, Abdul. 1983. Sejarah Arsitektur Islam. Bandung: Angkasa.
Wawancara dengan Ust. Hasanudin (Sekretaris Masjid Besar Al-Karamah Nguling) di Rumah Ust. Hasanudin pada tanggal 21 Oktober 2018.
Wawancara dengan M. Habib Ridho Bafaqih, S.E (Takmir Masjid Besar Al-Karamah Nguling) di Gedung Islamic Center Masjid Besar Al-Karamah Nguling pada tanggal 22 Oktoer 2018.
Sumpah dari tahun 1818? udah lebih 2 abad doonkk?????
Iya kak, berdirinya dari tahun 1818 dan mulai mengalami pemugaran dari tahun 1908 sampai 2017.
I really appreciate to contributor. aku emang nunggu dari dulu ada yang ngangkat tema Pasuruan timur. semoga ada banyak informasi terkait pastim yaaaa. aku fans baru rubric ini heheheh
Siap kak, terimakasih atas apresiasinya 🙂
ditunggu Tulisan selanjutnya yaaaa. request lekok donk
Siap kak. Pasti ada waktunya nanti Lekok bakalan di ekspos